Sejumlah aktivis Koalisi Semarang Untuk Munir (Kosum), Semarang, kecewa.
Presiden Terpilih Joko Widodo tidak hadir dalam kegiatan untuk
memperingati 10 tahun kematian aktivis Munir, Kamis 11 September 2014.
Jokowi diagendakan mengisi acara yang digelar Ikatan Alumni Universitas Diponegoro, Semarang. Namun, secara mendadak, Jokowi dikabarkan batal datang.
"Ya kami kecewa Pak Jokowi nggak jadi datang. Padahal perwakilan sudah datang di Gedung Notariat Undip sejak pukul 08.00 WIB," kata Sekretaris Umum Kosum, Yunanto Adi.
Meski kecewa, dalam waktu dekat, para aktivis akan langsung mengirimkan surat terbuka kepada Jokowi. Surat itu akan langsung dikirimkan ke Tim Transisi di Jakarta.
Kata Yunantyo, surat itu berisi agar Jokowi menjadikan kasus pembunuhan Munir sebagai prioritas pemerintah sebagai komitmen untuk menegakkan hak asasi manusia (HAM).
"Kami meminta kepada Pak Jokowi agar berkomitmen melanjutkan kasus pembunuhan Munir bersama penegak hukum saat resmi jadi Presiden. Semoga Pak Jokowi langsung bertindak," kata Yunanto.
Para aktivis HAM di Semarang sejak tanggal 7 hingga 11 September ini menggelar "Pekan Peringatan 10 Tahun Meninggalnya Munir." Acara tersebut turut melibatkan sejumlah elemen dan komunitas di Semarang.
Sumber: viva
Jokowi diagendakan mengisi acara yang digelar Ikatan Alumni Universitas Diponegoro, Semarang. Namun, secara mendadak, Jokowi dikabarkan batal datang.
"Ya kami kecewa Pak Jokowi nggak jadi datang. Padahal perwakilan sudah datang di Gedung Notariat Undip sejak pukul 08.00 WIB," kata Sekretaris Umum Kosum, Yunanto Adi.
Meski kecewa, dalam waktu dekat, para aktivis akan langsung mengirimkan surat terbuka kepada Jokowi. Surat itu akan langsung dikirimkan ke Tim Transisi di Jakarta.
Kata Yunantyo, surat itu berisi agar Jokowi menjadikan kasus pembunuhan Munir sebagai prioritas pemerintah sebagai komitmen untuk menegakkan hak asasi manusia (HAM).
"Kami meminta kepada Pak Jokowi agar berkomitmen melanjutkan kasus pembunuhan Munir bersama penegak hukum saat resmi jadi Presiden. Semoga Pak Jokowi langsung bertindak," kata Yunanto.
Para aktivis HAM di Semarang sejak tanggal 7 hingga 11 September ini menggelar "Pekan Peringatan 10 Tahun Meninggalnya Munir." Acara tersebut turut melibatkan sejumlah elemen dan komunitas di Semarang.
Sumber: viva
0 komentar :