Pengamat komunikasi politik Universitas Pelita Harapan
Emrus Sihombing mengaku heran dengan tingkah sejumlah relawan Joko
Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) yang ngotot masuk dalam Tim Transisi
pemerintahan presiden terpilih itu.
"Sangat mengherankan jika relawan menuntut-nuntut sesuatu
hanya karena pernah menjadi relawan pasangan pilpres. Namanya relawan
tidak boleh meminta-minta atau menuntut apapun. Termasuk harus terlibat
atau tidak terlibat dalam kegiatan di rumah transisi. Itulah namanya
relawan," kata Emrus saat dihubungi, Rabu (27/8), di Jakarta.
Hal itu disampaikan Emrus menanggapi sikap Relawan Jokowi
yang dimotori Boni Hargens datang ke rumah transisi menuntut janji
Jokowi untuk melibatkan mereka dalam kelompok kerja Rumah Transisi.
Sikap itu menurut Emrus menggambarkan jika para relawan tidak bekerja
suka rela mendukung Jokowi-JK di pilpres, tapi bekerja untuk imbalan.
"Artinya mereka melakukan pekerjaan atas dasar profesi
untuk mendapat imbalan. Bagi relawan Jokowi-JK tidak ada pilihan kecuali
harus rela mendukung pandangan dan tindakan Jokowi - JK yang pro
rakyat. Jadi, tidak boleh mengharapkan imbalan. Tidak boleh ada
transaksionala," jelasnya.
Ditambahkan, menjadi tidak etis dan sangat aneh bila
relawan tidak ikhlas. Relawan tidak boleh ngotot dalam bentuk apapun
terhadap orang yang pernah dibantu secara sukarela, relawan harus
bekerja tanpa pamrih.
0 komentar :