Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono mengikuti perkembangan politik pasca
pertemuannya dengan presiden terpilih, Joko Widodo di Bali pada akhir
Agustus lalu.
Ia pun mendengar banyaknya spekulasi yang berkembang. Salah satunya tawaran jabatan di pemerintahan mendatang untuk Partai Demokrat, jika SBY mau menaikan harga BBM.
"Tidak. Itu memalukan! "Eh, kalau SBY mau naikan bbm, saya kasih jabatan a,b,c,d". Itu memalukan dan tidak boleh terjadi!" katanya lewat kanal youtube yang diunggahnya Ahad malam (14/9) seperti dilansir ROL.
Ia menegaskan untuk urusan negara, rakyat, dan masa depan tidak bisa diselesaikan dengan politik dagang sapi. Menurutnya, hal tersebut sama dengan mengkhianati rakyat.
"Saya tahu politik itu kompromi, take and give, dan konsensus. Tapi tidak seperti itu. Partai Demokrat tidak haus kekuasaan," katanya.
Menurutnya, Partai Demokrat sudah pernah berada di pemerintahan. Sekarang, saatnya berbenah diri sambil melihat dan memastikan pemerintahan berjalan dengan benar, sesuai konstitusi, serta bebas kepentingan.
"Bayangkan, kalau urusan BBM barter dengan jabatan. Itu memalukan. Kami rasional untuk tentukan kebijakan, jelas mengapanya. Saya tidak pernah bisa diajak dagang sapi seperti itu. Saya punya kehormatan dan pikiran jernih," katanya.
Ia pun mendengar banyaknya spekulasi yang berkembang. Salah satunya tawaran jabatan di pemerintahan mendatang untuk Partai Demokrat, jika SBY mau menaikan harga BBM.
"Tidak. Itu memalukan! "Eh, kalau SBY mau naikan bbm, saya kasih jabatan a,b,c,d". Itu memalukan dan tidak boleh terjadi!" katanya lewat kanal youtube yang diunggahnya Ahad malam (14/9) seperti dilansir ROL.
Ia menegaskan untuk urusan negara, rakyat, dan masa depan tidak bisa diselesaikan dengan politik dagang sapi. Menurutnya, hal tersebut sama dengan mengkhianati rakyat.
"Saya tahu politik itu kompromi, take and give, dan konsensus. Tapi tidak seperti itu. Partai Demokrat tidak haus kekuasaan," katanya.
Menurutnya, Partai Demokrat sudah pernah berada di pemerintahan. Sekarang, saatnya berbenah diri sambil melihat dan memastikan pemerintahan berjalan dengan benar, sesuai konstitusi, serta bebas kepentingan.
"Bayangkan, kalau urusan BBM barter dengan jabatan. Itu memalukan. Kami rasional untuk tentukan kebijakan, jelas mengapanya. Saya tidak pernah bisa diajak dagang sapi seperti itu. Saya punya kehormatan dan pikiran jernih," katanya.
0 komentar :