Terkait
rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), relawan
mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Sipil untuk Indonesia Hebat
(Almisbat) di Kota Medan menyatakan siap melakukan perlawanan terhadap
presiden terpilih Joko Widodo.
"Jika Jokowi menaikkan harga BBM, saya selaku relawan pendukung Jokowi pada Pilpres kemarin, siap menjadi lawan," ujar kordinator daerah Almisbat, Sahat Simatupang kepada wartawan di Medan, Senin (1/9).
Menurut Sahat, kenaikan harga BBM tidak pantas dilakukan pemerintahan Jokowi, mengingat tingginya angka kemiskinan rakyat indonesia yang terus bertambah.
Jokowi, kata Sahat, lebih pantas menaikkan pajak bagi orang kaya, termasuk PBB atau Pajak Kendaraan Bermotor bila masyarakat memiliki lebih dari satu kendaraan di rumahnya.
"Jadi ada perbandingan antara mereka yang benar-benar sulit ekonominya, dengan yang mapan," kata Sahat.
Sahat menganjurkan, pihaknya meminta agar Jokowi tidak mengikuti apa kata ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri. Menurutnya, pemerintahan yang akan dipimpin oleh Jokowi harus bermanfaat dan bermartabat.
"Jika Jokowi menaikkan harga BBM, saya selaku relawan pendukung Jokowi pada Pilpres kemarin, siap menjadi lawan," ujar kordinator daerah Almisbat, Sahat Simatupang kepada wartawan di Medan, Senin (1/9).
Menurut Sahat, kenaikan harga BBM tidak pantas dilakukan pemerintahan Jokowi, mengingat tingginya angka kemiskinan rakyat indonesia yang terus bertambah.
Jokowi, kata Sahat, lebih pantas menaikkan pajak bagi orang kaya, termasuk PBB atau Pajak Kendaraan Bermotor bila masyarakat memiliki lebih dari satu kendaraan di rumahnya.
"Jadi ada perbandingan antara mereka yang benar-benar sulit ekonominya, dengan yang mapan," kata Sahat.
Sahat menganjurkan, pihaknya meminta agar Jokowi tidak mengikuti apa kata ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri. Menurutnya, pemerintahan yang akan dipimpin oleh Jokowi harus bermanfaat dan bermartabat.
"Saat ini Jokowi lah Presiden RI terpilih bukan Megawati, jadi pandangan masyarakat terhadap Jokowi adalah sebuah boneka harus di hembus jauh-jauh," tandasnya.
"Kita bertekad memenangkan Jokowi menjadi presiden karena merasa yakin dia bukan boneka Megawati, jadi jangan sakiti hati masyarakat yang telah memilihnya," timpal Sahat.
Diketahui, rencana penarikan subsidi atau menaikkan harga BBM masih menuai polemik. SBY sendiri di penghujung pemerintahannya agaknya tak mau mengambil resiko atas kebijakan tak populis itu.
Sementara itu, diinternal kubu presiden terpilih Jokowi-JK, rencana itu juga masih menuai perbedaan pandangan.
Sumber: aktual
0 komentar :