BAHAYA KEMISKINAN | Oleh @ErieSudewoID

Admins     05.00  No comments

Betapa #BahayaKemiskinan, mari kita bahas seiring terbit sang matahari di ujung timur. Semoga jadi pengingat buat yang sudah makmur.

1. “Kemiskinan itu ibarat rumput kering”. Tamsil ini tampaknya sederhana. Saat dikupas, pesan sebenarnya menggetarkan | #BahayaKemiskinan

2. Tanpa dibakar pun, rumput kering bisa terbakar sendiri. Sengatan mentari, gesekan antar rumput karena angin, sudah cukup jadi penyulut

3. Panas mentari dan gesekan akibat angin, itu fenomena alam. Kita bisa coba memahami tanpa pretensi apa-apa | #BahayaKemiskinan

4. Tapi realitas kemiskinan punya logika dan hukum sendiri. Bulu kuduk bisa berdiri. Tak terbayang di kehidupan normal #BahayaKemiskinan

5. Di keluarga normal, bayi menangis jadi hiburan. Anggota keluarga sibuk cari perhatiannya. Susu pun segera disiapkan #BahayaKemiskinan

6. Sedang kemiskinan itu irama kesulitan yang terus mengiris-iris hati nurani, mengerat moral sehat, memanas-manasi nafsu setiap detik

7. Kemiskinan jadi perampas paling telak ketenangan/kebahagiaan. Di keluarga miskin, tiada hari tanpa kesulitan hidup | #BahayaKemiskinan

8. Bapak yang pulang kelelahan, belum tentu bawa uang. Ibu yang jadi tukang cuci, pun cari utangan untuk sekadar makan seadanya

9. Suasana sering tegang dan panas. Senda gurau datang, mungkin cuma sisipan sesaat. Ratap kemiskinan kembali melumat kehidupan keluarga

10. Saat bayi menangis menjadi-jadi karena tak ada susu, begitu suhu yang sudah panas makin membara di keluarga miskin | #BahayaKemiskinan

11. Lalu ketika kakaknya pun datang minta uang jajan Rp 1.000, maka perut lapar dan lumatan kemiskinan bisa hilangkan nalar sehat orang tua

12. Maka kerap kita dengar, bayi dijual, anak balita disiksa ortu. Bahkan ada yang setelah diminumi obat serangga, ibu pun bunuh diri

13. Inilah ibarat rumput kering. Hanya karena tangisan bayi dan rengek uang jajan, terjadi tragedi memilukan di keluarga #BahayaKemiskinan

14. Inilah bahaya kemiskinan. Yg bila dikupas, rambahannya bisa meruyak dan membongkar sisi apapun, siapapun dan dimanapun kita hidup

15. Bahaya kemiskinan, katakanlah yang terkecil, seperti dijabarkan di atas, disulut oleh hal-hal yang tak terbayang di keluarga normal

16. Apakah tangis bayi, susu dan rengek uang jajan, itu soal sepele? Bagi yg tak pernah miskin, itu sepele. Bagi si miskin, itu soal besuaar

17. Bandingkan: Anda bukan hanya punya kerja, tapi juga tatap karir. Si miskin tak tahu apa itu karir. Maka apapun mereka kerjakan

18. Yg punya uang seolah hidup itu nikmati makan. Mereka makan untuk hidup. Maka apapun, dimanapun dan siapapun (naudzu billah) mereka makan

19. Saat anda baru kerja, isteri masih manja dan malu-malu bertanya: “Sekarang mau makan apa, Mas?” #BahayaKemiskinan #CharacterBuilding

20. Saat anda jadi naik jadi manajer, pertanyaan isteri pun naik kelas: “Sekarang makan dimana, Kang?” #BahayaKemiskinan #CharacterBuilding

21. Ketika anda jadi Boss, isteri pun paham untuk jadi Boss, ternyata ada yg butuh korban. Maka tanyanya: “Sekarang makan siapa, Bang?”

22. Posisi memang tak cuma tentukan statement. Ternyata makan pun tergantung jabatan, kecerdasan dan kekayaan | #BahayaKemiskinan

23. Sedang orang miskin, tak kenal posisi. Apapun dimakan. Dimanapun jika bisa makan. Akhirnya saat tiada lagi yg dimakan, siapapun dimakan

24. Hanya karena rebutan recehan seribu perak, anak-anak jalanan bisa tikam teman baiknya. Siapapun dimakan, bukan! #BahayaKemiskinan

25. Kemiskinan itu jahat. Dia bisa buat dendam dan cemburu. Dimanapun si miskin tak suka pada yang hidupnya nyaman dan berkecukupan

26. Seolah tanpa sebab, tiba-tiba orang miskin bisa kalap. Begitu anda keluarkan Iphone 5S, segera saja otaknya berputar untuk sikaaat

27. Saat mobil mewah tak sengaja menyenggol, ujung-ujungnya bukan hanya pengemudi yang digebuki. Mobil pun bisa lumat terbakar

28. Di sisi lain, kemiskinan juga membuat inferior. Si miskin terus terbisiki bahwa dia tak punya apa-apa, tak cerdas, hingga tak dihargai

29. Maka problem anak yatim yang miskin amat kompleks. Bukan hanya lapar. Dia butuh figure bapak, coaching dan mentoring untuk melangkah

30. Dulu dan mungkin masih ada sekarang, madrasah yang menyuruh anak yatim keliling minta sedekahan | #BahayaKemiskinan #CharacterBuilding

31. Dari strategi, ini direct marketing. Donatur bisa dialog langsung. Tak ada sekat. Bantuan pun langsung diterima | #BahayaKemiskinan

32. Tapi di saat itu, terjadi penghancuran mental anak yatim jadi makin inferior. Dia amat hormat dan tak berani macam-macam pada donatur

33. Saat anak yatim ini diminta menghafal Al Quran dan jadi ustadz, pertanyaannya: “Apakah berani mereka betulkan kekeliruan donatur/masy?”

34. Begitu bahaya kemiskinan terus intai relung kehidupan. Bagaimana mertamorfosanya, kita kupas dlm kultwit bbrp hari ke depan. Nantikan!

*dari kultwit @ErieSudewoID (edisi Kamis, 4/9/2014)

,

0 komentar :

Recent Post

Proudly Powered by Blogger.