Warga Gembor Pagaden Ancam Segel Pabrik Garmen PT Kwanglim Y.H. Indah

Admins     21.30  No comments

SUBANG, (PRLM).- Warga Desa Gembor, Kecamatan Pegaden, Kabupaten Subang mengancam akan menyegel PT Kwanglim Y.H. Indah jika tidak memberikan penjelasan terkait dengan pemberhentian sebelas pekerja secara sepihak.

Hal itu terungkap dalam aksi unjuk rasa puluhan warga di areal pabrik garmen milik pengusaha Korea itu di Jalan Raya Pagaden-Subang, Kamis (28/6).

"Jika pihak perusahaan tidak juga memberikan penjelasan, pabrik ini akan kami segel," kata koordinator aksi, Bedi di sela unjuk rasa kemarin.

Bedi mengungkapkan, aksi tersebut dilakukan karena mediasi dengan pihak perusahaan sekitar lima bulan lalu berjalan buntu. Perusahaan menilai, sebelas warga yang diberhentikan dianggap tidak memiliki kompetensi yang dibutuhkan perusahaan.

Meski demikian, menurut Bedi, hingga kini pihak perusahaan belum memberikan penjelasan logis terkait dengan pemberhentian sebelas pekerja tersebut. Bahkan, perusahaan itu baru-baru ini juga memberhentikan buruh yang baru seminggu bekerja tanpa alasan yang jelas.

"Pemecatan karyawan di perusahaan ini sangat ganjil. Ini jelas melanggar Undang-Undang Ketenagakerjaan," ujarnya.

Tak hanya itu, para buruh juga meminta agar pihak perusahaan melakukan rekrutmen pegawai dengan memprioritaskan warga setempat. Sebab, dari total 15.000 pegawai, kata Bedi hanya 10 persen warga Subang yang direkrut perusahaan.

Prioritas warga setempat, menurut Bedi, seharusnya menjadi tanggung jawab perusahaan untuk memberikan kontribusi bagi warga di sekitar perusahaan. "Jangan hanya ingin mencari untung, tetapi warga sekitar tidak dipikirkan," katanya.

Selama tuntutannya belum dikabulkan perusahaan, warga mengancam akan terus menggelar unjuk rasa. Mereka juga mengancam akan mengumpulkan masa yang lebih banyak jika pihak perusahaan tetap bungkam.

Dalam aksinya, warga membawa sejumlah poster bertuliskan tuntutan kepada perusahaan agar lebih memperhatikan kesejahteraan warga setempat. Aksi itu juga diwarnai pembakaran ban bekas dan limbah kertas.

Hingga aksi unjuk rasa usai, massa belum mendapatkan tanggapan pimpinan perusahaan tersebut. "Kami belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut," kata Andi, perwakilan perusahaan. (A-192/A-89)***

http://www.pikiran-rakyat.com

, , , , , , , , , ,

0 komentar :

Recent Post

Proudly Powered by Blogger.