Isak Buruh

Admins     09.30  No comments

"tok tok tok...selamat siang pak..."
seprang buruh perempuan mengetuk pintu kantor menteri tenaga kerja.

"siapa"?, tanya pak imin sang menaker.

"saya pak, seorang buruh perempuan", jawab buruh tersebut.

"ada apa wahai buruh perempuan?", berkata pak imin, bertanya pasa sang buruh perempuan itu.

"saya datang dengan baik-baik kesini, untuk meminta bapak supaya merubah item KHL menjadi 84 item, atau kenaikan upah sebesar 30%", jawab buruh tersebut sambil menatap tajam wajah pak imin.

"ha ha ha...permintaan yang menarik...tapi bukankah pemerintah harus memikirkan juga para pengusaha? bukan hanya memikirkan kepentingan buruh saja? apalagi produktivitas buruh rendah, ditambah kami mempunyai rencana untuk menaikkan upah setiap dua tahun sekali", jawab sang menaker sambil tersenyum melihat lugunya sang buruh perempuan tersebut.

"jika anda tidak mau memenuhi permintaan ini, maka kami akan konsolidasikan kekuatan buruh. kami akan melawan dengan kekuatan buruh yang besar", kata sang buruh sambil bertolak pinggang.

"ha ha ha...kalian para buruh lucu, bahkan teramat lucu...kekuatan apa yang kalian miliki? bukankah MPBI sudah bubar? bukankah KNGB sudah tidak tau dimana rimbanya? kekuatan apa yang masih kalian miliki? lihatlah para pemimpin kalian...saling cakar, memperebutkan pepesan ikan asin...lalu dimana kekuatan kalian? ha ha ha...pulang buruh...pulanglah...dan datang kembali, ketika kalian sudah mempunyai kekuatan..."kata pak imin dengan nada suara bijak.

memerah muka buruh perempuan tersebut. dengan nada suara setengah berteriak dia berkata,"bapak menteri...kami kuat...kami punya kekuatan...kami akan datang dengan kawan-kawan buruh kami yang berjumlah jutaan".

"pulanglah buruh...pulanglah...dan kembali lagi kesini jika kalian sudah benar-benar kuat", kata pak imin sambil menutup pintu dengan keras.

buruh perempuan tersebut pulang sambil menhan isak, di sudut matanya terlihat ada air menggenang. buruh perempuan tersebut mengadu pada kawan-kawan buruhnya yang laki-laki tentang perkataan sang menteri tenaga kerja tersebut.

kawan-kawan buruh laki-laki nya menangis, tanpa berbuta apa-apa...

buruh perempuan tersebut mengadu pada para pimpinan buruh...
sedang para pemimpin buruh tersebut sedang duduk nyamandi ruang berpendingin sambil menyusun gundukan uangnya...

*Farid Ridho Kurniawan

, ,

0 komentar :

Recent Post

Proudly Powered by Blogger.