Erdogan : Invasi Zionis ke Gaza, Koalisi Perang Salib Baru

Admin     20.30  No comments

ISTAMBUL (voa-islam.com) - Hebat. Sungguh luar biasa para pemimpin dan rakyat  Turki, mereka memberikan perhatian yang sangat luar biasa terhadap Muslim Palestina.Di mana anggota parlemen Turki dari semua partai politik telah mengeluarkan deklarasi bersama yang mengutuk invasi darat Israel di Gaza, Sabtu, 19/7/2014. 

"Barat dan PBB diam tidak bertindak atas serangan Israel ke Gaza.  PBB adalah mitra dengan Israel dalam pertumpahan darah, termasuk setiap anak tewas di Gaza, kata Turki PM Recep Tayyip Erdogan.

Perdana Menteri Erdogan, berbicara pada acara Iftar Dinner di Istanbul juga dihadiri oleh Presiden Palestina Mahmood Abbas, mengatakan PBB kehilangan legitimasinya dengan tetap diam pada kebrutalan  Zionis-Israel di Gaza, tegas Erdogan.


"Empat negara Kristen (AS, Rusia, Perancis, Inggris) dan China mendominasi Dewan Keamanan PBB sebagai anggota tetap, dan membuka jalan bagi pertumpahan darah umat Islam dan orang-orang tertindas di seluruh dunia. Bahkan jika empat dari mereka mendukung beberapa resolusi, salah satu atau dua dari kelima anggota DK PBB itu  memveto itu, maka tidak menjadi keputusan. Termasuk masalah Palestina.  Karenanya agenda bersama yang dijalankan mereka hanyalah akal permainan, "kata Erdogan.

"Israel telah meneror Gaza, dan melakukan genosida. Ia tidak ingin adanya konsensus pemerintahan nasional antara Fatah dan Hamas, dan tidak ingin melihat Palestina bersatu", kata Erdogan. Dia mengatakan bahwa semua tiran telah merugi sepanjang sejarah dan Israel juga akan menjadi pecundang pada akhirnya.

Erdogan menyerang pemerintah Barat, karena tidak mengkritik atas kekerasan Israel. "Saya percaya besok pendekatan ini akan mati lemas," kata dia.

Sebelumnya pada hari di pertemuan lain di Bursa, Erdogan menuduh "aliansi baru tentara salib", yang dalam pidatonya mengecam serangan Israel di Gaza.

"Apa hak untuk membela diri adalah tidak satupun dari mereka - orang-orang Israel - dibunuh. Palestina adalah satu-satunya negara yang rakyat dibunuhi oleh Zionis-Israel, tanpa kesalahan apapun, tegas Erdogan. "Mereka - Israel - yang tidak tulus atau jujur​​. Kami menghadapi aliansi baru tentara salib", tambah Erdogan.

Sejak awal pekan lalu, Israel telah menggempur Jalur Gaza, negara bagi 1,8 juta warga Palestina dengan serangan udara melumpuhkan dan pemboman angkatan laut dengan tujuan yang nyata untuk menghentikan serangan roket yang berasal dari Gaza.

Pada Kamis malam, Israel mulai operasi darat di Jalur Gaza, dan Zionis mengerahkan ribuan tentara cadangan telah dipanggil dalam beberapa hari terakhir. Operasi militer Israel, yang dijuluki "Operasi Pelindung " adalah serangan besar ketiga negara Yahudi terhadap Gaza dalam enam tahun terakhir. Invasi milter pertama tahun 2008, 2012, dan sekarang 2014, Zionis kembali melakukan invasi militer ke Gaza.

Lebih dari 300 orang telah tewas dan sekitar lebih dari 2.000 terluka, beberapa serius, dalam serangan Israel sejauh ini. Korban paling banyak adalah anak-anak dan perempuan.

Erdogan Kecam Mesir 
Sebelumnya, Erdogan mengkritik pemimpin Mesir Abdal-Fattah al-Sisi dan menuduhnya sebagai faktoryang menghalangi bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. "Mesir, diperintahkan oleh Israel, telah memblokir bantuan kemanusiaan ke Gaza ... Sisi adalah juga seorang tiran," kata Erdogan.

Menunjuk ke gencatan senjata yang diusulkan Mesir antara Hamas dan Israel pada hari Senin, Erdogan, mengatakan itu semua upaya melegitimasi rezim di Mesir: "Mesir bukan merupakan pihak yang adil dalam masalah ini."  Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry mengecam pernyataan Erdogan, menyebut mereka "tidak dapat diterima."

"Ucapan Erdogan adalah benar-benar tidak dapat diterima dan tidak layak dari seorang pemimpin sebuah negara seperti Turki," kata Shoukry saat konferensi pers dengan Menteri Luar Negeri Italia Federica Mogherini.  

Parlemen Turki Mengutuk Serangan Israel
Parlemen Turki mengutuk serangan Zionis-Israel ke Gaza. Pernyataan lintas partai Turki itu, secara tegas mengutuk invasi Israel di Gaza, dan pernyataan itu telah dikeluarkan oleh Majelis Agung Turki Nasional.

Anggota parlemen dari semua pihak menandatangani dokumen pada Jumat. "Kami sangat mengutuk serangan Israel yang berlangsung di Palestina di Gaza," kata deklarasi tersebut.  Para anggota parlemen Turki itu, menambahkan: "Kami melihat pembunuhan anak-anak dan perempuan serta warga sipil tak berdosa sebagai kejahatan perang tidak dapat diterima dan tidak dapat dimaafkan."

Ketua Partai Republik Rakyat Turki, Akif Hamzacebi,  Partai Gerakan Nasionalis, Oktay Vural,  dan Partai Rakyat Demokratik Idris Bayangulken,, meminta Menteri Luar Negeri Ahmet Davutoglu meminta agar terus memberitahu tentang serangan Israel lebih lanjut.  Mantan menteri kebudayaan dan wakil independen Ertugrul Gunay mengatakan sebuah komite anggota parlemen harus pergi ke Gaza. Dia berkata: "Turki harus mengumumkan solidaritas dengan Palestina kepada dunia."

Deklarasi Jumat menyusul pengumuman sebelumnya oleh Partai Republik Rakyat dan Partai Gerakan Nasionalis mengecam keras serangan itu, setelah lebih dari satu minggu pemboman.

Turki meminta pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB, Organisasi Konferensi Islam dan Komisi Hak Asasi Manusia PBB atas serangan Israel terhadap Gaza, dan telah membunuh hampir 500 penduduk sipil, dan 2.000 yang terluka.

Wakil Nasionalis Ozcan Yeniceri menyerukan negara-negara Muslim untuk meninjau, hubungan ekonomi dan energi komersial dengan Israel.Turki memang layak memimpin dunia Islam,  karena memiliki perhatian dan keprihatinan yang mendalam terhadap nasib Umat Islam.(mashadi/wb/voa-islam.com)

, ,

0 komentar :

Recent Post

Proudly Powered by Blogger.