Korban Berjatuhan Dari Pihak Buruh Akibat Aksi Premanisme di PT. Indo Bharat Rayon

Admins     17.30  No comments

Kembali aksi premanisme terhadap aksi mogok kerja buruh terjadi setelah seminggu sebelumnya juga terjadi di PT. Win Textile, kali ini dilancarkan oleh sekelompok preman terhadap buruh-buruh PT. Indo Bharat Rayon yang tergabung dalam Serikat Pekerja PPMI (Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia) yang sedang melakukan aksi mogok kerja di depan pabrik. Tidak tanggung-tanggung, kelompok tersebut bisa masuk dan berada didalam lingkungan pabrik dan berada dibalik pintu pagar yang menjulang tinggi dan mungkin sudah menyiapkan batu sebelumnya, karena pada saat melakukan penyerangan terhadap buruh yang mogok dilakukan dengan lemparan batu dan tidak hanya itu, lemparan cairan kimiapun mengiringi lemparan batu yang dilakukan oleh kelompok tersebut. Alhasil, ada puluhan buruh luka-luka, bahkan ada enam orang buruh terkena lemparan cairan kimia. Aparat kepolisian yang seharusnya memberikan perlindungan dari praktik kekerasan ini malah tidak berbuat apa-apa sama sekali, atau bahkan terkesan membiarkan aksi premanisme tersebut.
Tentunya penyerangan kelompok ini tidak dapat dilepaskan dari tuntutan yang yang dilakukan oleh PPMI di PT. Indo Bharat Rayon. Dimana tuntutan peserta aksi berupa penghapusan outsourcing mendapat tentangan yang kuat dari pihak-pihak pemilik perusahaan outsourcing di PT. Indo Bharat Rayon yang jumlahnya lebih dari 20 perusahaan outsourcing dan hampir semuanya bermasalah.
Dari PPMI sendiri saat ini sudah melakukan pelaporan ke Kepolisian atas kejadian tersebut. Mereka menuntut kasus ini harus diselesaikan dengan cepat, tuntas dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Menurut salah satu coordinator aksi dari PPMI, kejadian ini adalah suatu kejadian yang luar biasa dan belum pernah terjadi dalam aksi-aksi mogok kerja yang dilakukan oleh PPMI, telah terjadi pelanggaran HAM berat yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak senang dengan dihapuskannya outsourcing di PT. Indo Bharat Rayon. Ini akan dijadikan isu nasional bahkan akan dibawa sampai tingkat internasional, supaya semua orang tahu apa yang terjadi sebenarnya dengan kondisi perburuhan di Purwakarta.
Menghentikan aksi-aksi pemogokan buruh dengan menggunakan tangan-tangan preman sepertinya telah pilihan para pemilik modal di berbagai wilayah di Indonesia. Sebelum peristiwa yang terjadi di Purwakarta, sebelumnya pemilik modal juga menggunakan aksi-aksi preman di Bekasi, Karawang, Jakarta dan kota-kota lain.
Terbukti sudah bahwa sistem kerja kontrak/outsourcing sangat merugikan bagi rakyat. Dengan diterapkannya sistem kerja kontrak/outsourcing maka pekerja tidak memiliki kepastian kerja atau tidak memiliki pekerjaan yang tetap, sehingga bisa sewaktu-waktu diputus kontraknya atau diberhentikan. Hal ini yang biasanya juga disebut sebagai tenaga kerja setengah pengangguran.
Lawan Aksi Premanisme terhadap Perjuangan Buruh!
Hapuskan Sistem Kerja Kontrak/Outsourcing, Tolak Politik Upah Murah!

, , , , , ,

0 komentar :

Recent Post

Proudly Powered by Blogger.