JAKARTA (voa-islam.com) - Wakil Ketua Komisi
1 DPR RI TB Hasanuddin menilai pengangkatan Bos Mayapada dan Mantu
Mochtar Riady Lippo Group, Dato' Sri Tahir Sebagai Penasihat Panglima
TNI bidang Kesejahteraan Prajurit dianggap hal aneh dan baru kali ini
terjadi dalam sejarah TNI.
Kritik tajam ini dilontarkan TB Hasanuddin Jumat (19/9). "TNI adalah
organisasi khusus yang disusun untuk melaksanakan tugas-tugas tempur,
sehingga tidak mengenal istilah 'penasihat'. Menasihati apa? Siapa yang
dinasihati? Istilah yang baku sesuai aturan dan kebiasaan adalah staf
ahli, staf umum atau asisten (sesuai UU TNI maupun perpres yang ada"
ungkapnya.
Sedang untuk kesejahteraan prajurit TNI, Hasanuddin memastikan bahwa
itu merupakan tanggung jawab negara (bukan Tahir), "Jadi tak perlu
seseorang atau badan penasihat untuk kesejahteraan prajurit. Yang
dibutuhkan adalah kebijakan publik negara untuk mengalokasikan anggaran
tersebut," imbuhnya.
Upacara pengangkatan Tahir sebagai Penasihat Panglima TNI Bidang
Ekonomi dan Kesejahteraan Prajurit itu dilakukan di Mabes TNI Cilangkap,
Jakarta Timur, Kamis (18/9) pagi.
Nah lho, Keluarga Lippo dan Mayapada akan menjadi raja baru setelah Cendana dan Cikeas?
0 komentar :