Berbeda dengan serangan Israel yang membabi-buta dengan sasaran rakyat sipil, Hamas dan Jihad Islam terus fokus untuk melancarkan serangan hanya kepada militer Israel.
Sukses berlanjut sukses. Media Israel dihebohkan dengan kematian seorang
perwira menengah berpangkat Letnan Kolonel bernama Dolev Kedar dalam
sebuah operasi tempur di sebelah utara Gaza. Bersamanya terbunuh juga 3
tentara lain.
TV 10 Israel memberitakan, "Letkol Dolev Kedar, komandan Brigade Ghaifin, adalah perwira dengan pangkat tertinggi dan berpengalaman dalam dunia intelejen. Ia adalah perwira yang terbunuh sejak invasi Israel ke Gaza setelah sebelumnya hanya berpangkat mayor dan kapten. Tak pelak, kematiannya di tangan HAMAS, menjadi pukulan TKO bagi Zionis."
TV 10 Israel memberitakan, "Letkol Dolev Kedar, komandan Brigade Ghaifin, adalah perwira dengan pangkat tertinggi dan berpengalaman dalam dunia intelejen. Ia adalah perwira yang terbunuh sejak invasi Israel ke Gaza setelah sebelumnya hanya berpangkat mayor dan kapten. Tak pelak, kematiannya di tangan HAMAS, menjadi pukulan TKO bagi Zionis."
Jelas, kabar kesuksesan HAMAS dan Jihad Islam di Gaza membuat AS dan Mesir salah tingkah. Mesir menekan Liga Arab agar menekan HAMAS untuk gencatan senjata. Seiring dengan korban berjatuhan di pihak Israel, yang meliputi:
- 67 prajurit dengan 14 berpangkat perwira.
- 150 prajurit luka-luka
- 1 kapten ditawan.
- 7 Jeep Militer dihancurkan.
- 3 pesawat dihancurkan.
- 20 tankbaja dihancurkan.
- 8 truk pengangkut prajurit dihancurkan.
- 3 kendaraan becko dihancurkan.
Di sisi lain, Syaikh Rasyid Gannouchi mengkritik sikap pemerintah Mesir
yang melarang pesawat kargo Tunisia untuk mendarat di Arisy Airport.
Padahal pesawat kargo tersebut membawa obat-obatan, alat medis, dan
bantuan dari rakyat Tunisia. Misi selanjutnya, pesawat kargo Tunisia ini
bertugas menerbangkan korban-korban luka di Gaza untuk diobati.
Gannouchi menegaskan, "Makin terang benderang, mana pemimpin Arab yang
berniat menghentikan agresi Israel dengan yang justru bekerjasama
menjadi pelayan Israel."
(Nandang Burhanudin)
(Nandang Burhanudin)
0 komentar :