Ketua Majelis Syariah PPP yang sedang menunaikan ibadah
haji, KH Maimun Zubair sudah mengingatkan agar partai tersebut tetap
berada di Koalisi Merah Putih (KMP). Namun seperti tidak mengindahkan
nasehat sang kyai sepuh, pemilihan pimpinan MPR tadi malam akhirnya
diwarnai manuver politik PPP yang loncat dari KMP ke Koalisi Indonesia
Hebat (KIH). PPP berharap mendapat kursi pimpinan MPR dari manuver
politik ini. Namun apa daya, partai berlambang Kakbah itu akhirnya harus
ikut gigit jari bersama PDIP Cs.
PPP sebenarnya parpol anggota KMP. Namun di pemilihan pimpinan MPR kali ini, PPP ikut dalam paket yang diusung KIH.
Keikutsertaan PPP di KIH ini dipicu oleh tak diberikannya
jatah kursi pimpinan MPR oleh KMP. PPP merasa dikhianati, hingga
akhirnya mencari perahu baru. KIH lalu bersedia menerima PPP, memasukkan
Waketum Hasul Azwar dalam paket yang diusungnya. Namun apa daya, paket
itu akhirnya kalah 17 suara dari paket yang diusung KMP.
Padahal, Sekjen PPP Romahurmuziy mengatakan kepindahan
parpolnya ke KIH karena memperhitungkan peluang kemenangan. KIH dinilai
lebih berpeluang menang karena mengusung perwakilan DPD, Oesman Sapta,
sebagai calon ketua MPR.
"Pasti pemilihan kemungkinan besar untuk menang.
Kemungkinan untuk menang juga kita perhitungkan," kata Romahurmuziy usai
penandatanganan di Gedung DPR, Senayan, Selasa (7/10/2014) seperti
dilansir Detik.
Namun perhitungan itu sepertinya salah. PPP kini merasakan
kekalahan pertamanya. Untuk PDIP cs, ini adalah kekalahan kelima di
parlemen. [yq]
0 komentar :